Jalesveva Jayamahe-Jakarta, 25 Desember 2025 — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berkomitmen penuh dalam menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Bersinergi dengan Kementerian Perhubungan serta instansi maritim terkait, TNI AL menggelar Operasi Pengamanan Terpadu yang mencakup jalur lintas laut, sungai, danau, hingga titik penyeberangan strategis di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi transportasi laut yang menghadirkan Asops Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan, Pangkolinlamil Laksda TNI Rudhi Aviantara, Bapak Mahsyhud selaku Dirjen Hubla, Hendri Ginting selaku Direktur KPLP, Heru Widada selaku Kepala KSOP Tanjung Priok dan para pejabat terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asops Kasal menyampaikan bahwa kolaborasi antara TNI AL dan Kemenhub adalah seperti melakukan familiarisasi terhadap para operator pelabuhan dan transportasi laut terkait dengan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi lalu mengaktifkan vessel monitoring system sehingga Puskodal baik dari Kemenhub dan TNI AL dapat memonitor pergerakan kapal di laut.
Asops menambahkan yang tidak kalah penting dengan terus melakukan pengecekan terhadap sarana prasarana keselamatan dan kesehatan yang ada di kapal-kapal yang akan digunakan untuk mendukung Nataru dimana hal ini sangat penting. Selain itu TNI AL juga menyiagakan KRI dan personilnya dalam mendukung pengamanan Nataru di lokasi-lokasi pelabuhan yang menjadi titik kepadatan Nataru.
Pengamanan Terpadu Nataru 2025-2026 Operasi pengamanan ini dijadwalkan berlangsung mulai H-7 sebelum Natal 2025 hingga H+7 setelah Tahun Baru 2026. Langkah ini merupakan implementasi amanat UUD 1945 dan UU TNI No. 3 Tahun 2025 terkait tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), khususnya dalam membantu pemerintah mengamankan pelayaran.
Hal ini sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali kepada seluruh jajaran operasional untuk bersiaga penuh. Fokus utama diletakkan pada titik krusial dengan intensitas tinggi, seperti Lintasan Merak – Bakauheni Dikerahkan kekuatan dari Kodaeral III (1 KRI), Lanal Banten (4 KAL, 1 Sea Rider, 1 Patkamla, 1 RHIB), dan Lanal Lampung (1 KAL, 3 Patkamla, 1 Sea Rider).
Dimana secara nasional seluruh jajaran di bawah Koarmada, Kodaeral, hingga Lanal menyiagakan KRI, KAL, dan Patkamla berkoordinasi dengan UPT Ditjen Hubla di berbagai pelabuhan umum untuk mendukung pengamanan.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
