Film Esok Tanpa Ibu tayang mulai 22 Januari 2026 di bioskop Indonesia
Jakarta, 26 November 2025 — Film terbaru persembahan BASE Entertainment,
Beacon Film, dan Refinery Media, Esok Tanpa Ibu (Mothernet) merilis special
teaser yang menampilkan karakter utama Rama, diperankan Ali Fikry saat ia
menghadapi duka kehilangan sang Ibu (Dian Sastrowardoyo).
Special teaser dibuka dengan kisah yang hangat. Ketika keluarga kecil Rama
bersama kedua orangtuanya menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh
kedekatan.
Rama selalu bisa menumpahkan segala kegundahannya pada sang Ibu.
Namun, situasi berubah saat Ibunya mengalami koma. Rama pun harus menghadapi
dukanya di tengah kecanggungannya dengan sang Ayah (Ringgo Agus Rahman).
Rama berpaling ke kecerdasan buatan (AI) ciptaan temannya. Membuat Rama bisa
merasakan kembali kasih sayang dan kehangatan Ibunya.
Diproduseri oleh Shanty Harmayn, Dian Sastrowardoyo, film Esok Tanpa Ibu
disutradarai oleh sutradara Malaysia Ho Wi-ding. Naskah film ini ditulis oleh Gina S.
Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Selain Ali Fikry, Ringgo Agus Rahman,
dan Dian Sastrowardoyo, film ini juga dibintangi oleh Aisha Nurra Datau dan Bima
Sena.
Film ini diproduksi oleh BASE Entertainment, Beacon Film, Refinery Media, dan
didukung oleh Singapore Film Commission (SFC) dan Infocomm Media
Development Authority (IMDA).
“Film ini bercerita tentang perasaan kesepian dari seorang anak, dan dalam proses
itu, ada campur tangan teknologi dari kecerdasan buatan yang membuatnya menjadi
lebih kompleks.
Kemudian muncul pertanyaan di antara dua generasi antara
orangtua dan anak yang memandang teknologi dengan cara yang berbeda,” ujar
produser dan pemeran Esok Tanpa Ibu Dian Sastrowardoyo.
“Sebagai ibu, saya memiliki muatan emosi sendiri. Film ini seperti surat cinta saya
untuk anak-anak saya. Ada banyak hal yang belum sempat saya sampaikan ke
anak-anak, yang bisa disampaikan lewat film ini,” tambah Dian.
Ali Fikry, yang memerankan Rama menuturkan bermain di film ini memberinya
pengalaman baru.
Terutama ketika berinteraksi dan beradegan dengan dua pemeran
senior berpengalaman Ringgo Agus Rahman dan Dian Sastrowardoyo. Bagi Ali, film
ini sangat relevan dengan masa saat ini.
“Ini adalah film yang sangat personal dan relevan untuk masa sekarang. Di film ini,
Rama menjadikan AI sebagai coping mechanism dari perasaan kesepiannya, meski
Ibunya masih ada tapi sedang mengalami koma. Alih-alih meluangkan waktu dan
banyak ngobrol dengan Bapaknya, ia justru berpaling ke AI. Untuk anak yang
‘kehilangan’ kasih sayang Ibunya, dengan cara apapun akan dilakukan Rama untuk
bisa merasakannya lagi,” ujar Ali Fikry.
Sebelum tayang secara reguler di jaringan bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2026,
film Esok Tanpa Ibu juga akan tayang terlebih dahulu di JAFF (Jogja-Netpac Asian
Film Festival) 2025. Tahun ini, JAFF memasuki edisi ke-20, salah satu ajang festival
film internasional bergengsi di Indonesia.
Pada JAFF 20, Esok Tanpa Ibu akan tayang pada Selasa, 3 Desember 2025 pukul
18:30 WIB di Studio 1 Empire XXI dan Rabu, 4 Desember 2025 pukul 14:30 WIB di
Studio 1 Empire XXI, Yogyakarta. Seluruh tiket pun kini telah terjual habis (sold
out!) Di JAFF 20, Esok Tanpa Ibu juga akan berkompetisi di program Indonesian
Screen Awards bersama ke-12 film Indonesia lainnya.
Sebelumnya, Esok Tanpa Ibu telah melakukan world premiere (penayangan
perdana) dan berkompetisi di program Vision Asia Busan International Film Festival
(BIFF) 2025.
Sinopsis
Rama (Ali Fikri) yang tak sejalan dengan Ayahnya (Ringgo Agus Rahman), dan
hanya dekat dengan Ibunya (Dian Sastrowardoyo) harus menghadapi situasi sulit
ketika Ibunya jatuh koma. Saat mulai terpuruk, Rama menemukan bantuan tak
terduga dalam i-BU: sebuah AI ciptaan temannya yang membuat Rama bisa melihat
wajah, suara, dan bahkan menjadikan AI tersebut alat bantu untuk merangsang kerja
otak Ibunya. Bisakah Rama mengobati kesepian dan menyembuhkan Ibunya lewat
bantuan AI?
Tentang BASE Entertainment
BASE Entertainment adalah studio produksi terkemuka di Asia Tenggara dengan
kantor di Indonesia dan Singapura, didirikan oleh Shanty Harmayn, Aoura Lovenson
Chandra, Tanya Yuson, dan Ben Soebiakto. Spesialis dalam produksi film dan serial
berkualitas tinggi untuk penonton global, studio ini berkolaborasi dengan
talenta-talenta kreatif terbaik untuk menghadirkan cerita dari Asia ke dunia,
termasuk Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) karya Joko Anwar yang tayang
perdana di 2020 Sundance Film Festival dan membawa piala terbanyak di Festival
Film Indonesia di tahun yang sama, Gadis Kretek (Cigarette Girl) serial orisinal
Indonesia Netflix pertama yang masuk ke daftar Top 10 Global Netflix, serial animasi
orisinal Netflix Asia Tenggara pertama Trese, serta Petualangan Sherina 2 (Sherina’s
Adventure 2) yang memecahkan rekor box office di Indonesia. Dengan komitmen
kuat pada inovasi cerita, BASE Entertainment terus mengembangkan
produksi-produksi berkualitas yang menjembatani narasi regional dengan daya tarik
global.
Tentang BEACON FILM
BEACON FILM adalah rumah produksi yang berbasis di Jakarta, didirikan oleh Dian
Sastrowardoyo, salah satu aktris Indonesia yang paling dikenal saat ini. Selain karier
aktingnya yang gemilang, termasuk dalam film ikonik Ada Apa Dengan Cinta?, Dian
juga mulai merambah dunia produksi dengan karya seperti Guru-Guru Gokil, yang
tayang perdana di Netflix. Pada tahun 2023, Dian bergabung dengan Rio Pasaribu
dan Hizkia Nararya untuk mendirikan BEACON FILM, membuka babak baru yang
menjanjikan bagi perfilman Indonesia. Mothernet, proyek perdana mereka, akan
menampilkan bakat dan visi mereka untuk membawa film-film berkualitas
Indonesia ke dunia internasional.
Tentang REFINERY MEDIA
Berpusat di Singapura, Refinery Media adalah salah satu rumah produksi untuk
program reality show di Asia. Dengan tim profesional berpengalaman dan talenta
kreatif terbaik, Refinery menggabungkan berbagai disiplin untuk menghadirkan
konten yang relevan dan digemari oleh penyiar maupun penonton.
Selama perjalanannya, Refinery telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi, di
antaranya “Best General Entertainment” dan “Best Adaptation of an Existing
Format” untuk Asia’s Next Top Model di Asian Academy Creative Awards 2018 dan
2019.
Refinery juga memenangkan “Best Non-Scripted Entertainment” untuk musim
pertama The Apprentice: ONE Championship Edition di 2021. Terbaru, Refinery
memperoleh penghargaan “Best Editing” dan “Best General Entertainment
Game/Quiz Programme” untuk SupermodelMe Revolution pada Asian Academy
Creative Awards 2022.
Pada 2024, Refinery Media memperluas kiprahnya dengan meluncurkan X3D Studio
— studio virtual production terbesar di Asia Tenggara sekaligus studio virtual
production pertama di dunia yang mendapatkan akreditasi dari ARRI, berlokasi di
Singapura.
