Terjebak di Antara Duka dan Amarah Marsha Timothy & Adhisty Zara
Film Tukar Takdir akan turut hadir di Asian Contents dan Film Market Busan
International Film Festival. Tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Oktober 2025.
Jakarta, 10 September 2025—Mouly Surya kembali hadir dengan karya
menyegarkan terbarunya, Tukar Takdir. Sebuah film drama petaka pesawat
persembahan Starvision dan Cinesurya, bekerja sama dengan Legacy Pictures, yang
akan tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025.
Menjelang tayang, film Tukar Takdir merilis official trailer yang mengikuti kisah
Rawa (Nicholas Saputra), satu-satunya penumpang pesawat yang selamat dari
petaka Jakarta Airways 79. Penerbangan Jakarta Airways 79 hilang kontak dan
ketika ditemukan, Rawa adalah satu-satunya penumpang yang selamat membawa
pulang luka-luka dan trauma. Selain menjadi saksi dalam investigasi jatuhnya
pesawat, Rawa juga menjadi penyambung duka maupun amarah putri tunggal dari
pilot, Zahra (Adhisty Zara) dan istri penumpang yang bertukar tempat duduk
dengannya, Dita (Marsha Timothy).
Official trailer Tukar Takdir mengikuti perjalanan Nicholas Saputra sebagai Rawa
yang justru dihukum rasa bersalah. Ia selalu memendam pertanyaan mengapa hanya
dirinya yang selamat.
Hukuman rasa bersalah itu semakin bertambah saat ia
bertemu dengan keluarga dari para korban Jakarta Airways 79 seperti Dita yang
meluapkan amarah, serta Zahra yang masih terus berduka. Namun, di antara
perasaan-perasaan itu, ada yang janggal. Simpati yang berujung pada empati, dan
pada akhirnya membawa sepercik romansa.
Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Valiant Budi, film Tukar Takdir akan
menjadi sajian segar dan baru untuk perfilman Indonesia yang mengangkat tentang
drama petaka pesawat. Sebuah tema cerita yang relevan dengan penonton Indonesia,
dan belum banyak dieksplorasi oleh sineas Indonesia.
“Tukar Takdir hadir dengan genre yang baru di perfilman Indonesia. Pesawat
tentunya menjadi transportasi umum yang sudah sangat familiar dengan kita,
termasuk berbagai peristiwa yang terjadi, di antaranya petaka yang merenggut
korban jiwa.
Membuat film drama petaka pesawat tentunya bukan hal yang mudah.
Semoga karya ini bisa menjadi cerminan baru bagi kita, melalui pergulatan emosi
dari para karakternya yang harus menghadapi trauma dan melanjutkan kehidupan,”
ujar produser Tukar Takdir Chand Parwez Servia.
Diproyeksikan untuk diproduksi sejak 2019, film Tukar Takdir akhirnya rilis tahun
ini. Film ini juga terpilih untuk menjadi bagian dari Asian Contents & Film Market
(ACFM), yang menjadi bagian dari Busan International Film Festival (BIFF) 2025.
ACFM akan berlangsung pada 20–23 September 2025.
ACFM adalah pasar konten komprehensif utama di Asia yang menjadi platform bagi
film, serial, animasi, publikasi, webtoon, novel web, dan konten berbasis AI
dipamerkan dan diperdagangkan. Diadakan setiap tahun bersamaan dengan BIFF,
ACFM mengumpulkan kreator, pembeli, produser, agen penjualan, dan investor
global untuk berbagi wawasan industri terbaru dan membangun kemitraan bisnis
strategis.
“Film ini hadir dengan genre berbeda, dan semoga juga menjadi kontribusi kami
untuk perfilman Indonesia yang saat ini tengah bertumbuh baik dan sudah bisa
menerima karya-karya yang baru dan segar.
Semoga juga diterima oleh banyak
penonton saat tayang di bioskop Indonesia,” tambah produser Tukar Takdir
Rama Adi.
Penulis dan sutradara Tukar Takdir Mouly Surya mengungkapkan, ia memang
memiliki minat pada karya-karya bertema kecelakaan pesawat dan kasus-kasus yang
terjadi di dunia penerbangan internasional.
Meski demikian, Tukar Takdir menjadi
sebuah karya yang benar-benar baru baginya.
“Film Tukar Takdir adalah karya yang baru bagi saya dan belum pernah dibuat
sebelumnya.
Selain drama petaka pesawat, ada drama yang kental dan melibatkan
banyak karakter di dalamnya. Film ini juga berbicara tentang kedukaan, trauma, dan
kesembuhan menuntun para karakternya untuk memiliki koneksi di tengah situasi
putus asa,” ujar sutradara dan penulis Tukar Takdir Mouly Surya.
Nicholas Saputra, yang memerankan Rawa mengungkapkan cerita di film ini akan
terasa sangat dekat dan meyakinkan.
Melalui benang merah musibah, akan menjadi
jalan penonton menaruh empati ke para karakternya.
“Cerita di film ini relate dengan banyak orang. Rawa adalah salah satu representasi
orang yang berhadapan dengan musibah. Dan tokoh-tokoh lain di film ini juga
pastinya akan merepresentasikan perasaan dan situasi yang juga banyak dialami
oleh kita,” ujar Nicholas Saputra.
“Memerankan Dita bagi saya adalah karakter yang cukup berat. Dita
merepresentasikan orang yang menghadapi musibah dan duka dengan kehidupan.
Saya adalah salah satu orang yang takut dengan pembicaraan tentang petaka
pesawat. Dengan film ini, ini menjadi salah satu cara untuk bisa mengatasi
ketakutan, dengan cara menghadapinya,” tambah Marsha Timothy.
Tonton film drama petaka pesawat Tukar Takdir mulai 2 Oktober 2025. Ikuti
perkembangan terbaru film Tukar Takdir melalui akun Instagram @tukartakdirfilm,
@starvisionplus, @cinesurya, dan Tiktok @StarvisionMovie.
Sinopsis
Penerbangan Jakarta Airways 79 hilang kontak dan ketika ditemukan, RAWA
(Nicholas Saputra) adalah satu-satunya penumpang yang selamat membawa pulang
luka-luka dan trauma. Selain menjadi saksi dalam investigasi jatuhnya pesawat,
Rawa juga menjadi penyambung duka maupun amarah putri tunggal dari pilot,
ZAHRA (Adhisty Zara) dan istri penumpang yang bertukar tempat duduk
dengannya, DITA (Marsha Timothy).
