Senin, 14 Juli 2025

Kamila Andini Diundang Menjadi Anggota Academy Awards: Langkah Baru bagi Representasi Sinema Indonesia


Jakarta, 14 Juli 2025
Forka Films dengan penuh kebanggaan mengumumkan bahwa Kamila Andini menjadi
bagian dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) sebagai Oscar voter
The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), atau dikenal sebagai The
Academy, adalah organisasi kehormatan internasional yang terdiri dari para profesional
perfilman, termasuk sutradara, aktor, penulis, produser, teknisi, dan seniman film lainnya.
Academy dikenal luas sebagai penyelenggara ajang penghargaan bergengsi Academy
Awards atau Oscar.

Kamila Andini (Gadis Kretek, Nana (Before Now and Then, Yuni) adalah sutradara feature
film perempuan pertama dari Indonesia yang terpilih menjadi anggota Academy tahun ini,
bersama sederet tokoh dunia seperti Ariana Grande, Jason Momoa, hingga Kieran Culkin.

Sebagai mitra kreatif utama Forka Films, Kamila Andini telah menjadi kekuatan pendorong
dalam menghadirkan cerita-cerita sinematik yang berakar pada budaya Indonesia namun
berbicara secara universal. Ia konsisten mengangkat narasi tentang perempuan, komunitas
adat, serta generasi muda dengan sensitivitas yang kuat dan estetika khas.

“Menjadi bagian dari Academy bukan hanya prestasi pribadi, tapi juga langkah penting untuk
membawa cerita kita perempuan Indonesia ke panggung global." kata Kamila Andini.

Ifa Isfansyah, CEO Forka Films, menambahkan "Terpilihnya Kamila Andini sebagai anggota
Academy adalah pencapaian penting, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi sinema
Indonesia dan Asia Tenggara. 

Kami di Forka Films percaya, keterlibatannya di Oscar akan
membawa perspektif baru dari Asia ke dalam lanskap perfilman global."
Tentang Kamila Andini
Kamila Andini lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986. 

Ia menempuh pendidikan di Deakin
University, Melbourne dan meraih gelar di bidang Sosiologi dan Media Arts. Pendidikan ini
menjadi fondasi bagi kepeduliannya terhadap isu sosial, budaya, kesetaraan gender, serta
lingkungan tema-tema yang konsisten muncul dalam karya-karyanya.

Ia dikenal sebagai salah satu sutradara perempuan paling berpengaruh di Indonesia. Debut
panjangnya The Mirror Never Lies (2011) menyoroti kehidupan suku Bajau dan membawa
pulang banyak penghargaan, termasuk Earth Grand Prix di Tokyo International Film Festival
dan FIPRESCI Award di Hong Kong International Film Festival Film keduanya, The Seen
and Unseen (2017), meraih Grand Prix Generation Kplus di Berlinale dan Best Youth
Feature di Asia Pacific Screen Awards Sementara itu, Yuni (2021) memenangkan Platform
Prize di Toronto International Film Festival dan menjadi perwakilan Indonesia untuk Oscars
2022.

Tentang Forka Films
Forka Films (sebelumnya dikenal sebagai Fourcolours Films) adalah sebuah perusahaan
produksi film yang dipimpin oleh sutradara dan produser Ifa Isfansyah. Sejak didirikan pada
tahun 2001, Forka Films secara aktif memproduksi film-film telah mendapatkan
penghargaan di berbagai festival film internasional.
Beberapa karya terkemuka yang diproduksi oleh Forka Films meliputi:
- Siti (Eddie Cahyono, Telluride 2015)
- Turah (Wicaksono Wisnu Legowo, Film Resmi Indonesia untuk OSCARS 2018)
- The Seen and Unseen (Kamila Andini, Toronto 2017)
- Memories of My Body (Garin Nugroho, Venice Orizzonti 2018)
- Yuni (Kamila Andini, Penghargaan Platform Prize di Toronto 2021)
- Before, Now & Then (Kamila Andini, Berlinale Silver Bear 2022)
- Cigarettes Girl (Ifa Isfansyah & Kamila Andini, Best Mini Series Seoul International
Drama Awards 2024).

Forka Films terus mendukung keberagaman sinema Indonesia dan dunia, serta fokus pada
menemukan dan membina talenta baru di Indonesia. Perusahaan ini memiliki visi untuk
terus menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan memberikan kontribusi besar pada
perfilman Indonesia di kancah internasional.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.