Jumat, 25 Juli 2025

Joko Anwar Kembali ke Komedi lewat Film Ghost in The Cell, Dengan Jajaran Pemeran Bertabur Bintang, Salah Satunya Abimana Aryasatya yang Kembali ke Layar Lebar


Ghost in The Cell menjadi momentum kembalinya penulis dan sutradara Joko Anwar ke genre komedi setelah 2 dekade lewat Janji Joni (2005)

Jakarta, 25 Juli 2025—Rumah Produksi Come and See Pictures bersiap merilis
film terbaru Ghost in the Cell (Hantu di Penjara) tahun depan. 

Setelah sukses di box
office dengan genre thriller action dewasa Pengepungan di Bukit Duri, penulis dan
sutradara Joko Anwar menggarap genre horor komedi melalui film Ghost in The Cell
(Hantu di Penjara), yang telah dinantikan para penggemar setianya begitu lama.
Terakhir, Joko menggarap genre komedi melalui film Janji Joni (2005), 2 dekade
silam, yang juga menjadi debutnya. Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini
telah menyelesaikan syuting dan menjanjikan sesuatu yang berbeda dari garapan
rumah produksi sebelumnya.
Abimana Aryasatya memimpin jajaran pemeran bertabur bintang. Film ini sekaligus
menandai kembalinya Abimana ke layar lebar, setelah terakhir kali enam tahun
silam lewat Gundala (2019), yang juga disutradarai oleh Joko Anwar. Ghost in The
Cell turut dibintangi oleh pemeran laki laki dari lintas generasi yang sudah menjadi
pemain reguler Joko Anwar di antaranya adalah Bront Palarae, Danang
Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Morgan Oey,
Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, Almanzo Konoralma, Haydar
Salishz, Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Faiz Vishal, Jaisal Tanjung, dan Ho
Yuhang serta memperkenalkan Magistus Miftah.

Bagi Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro ini adalah reuni film komedi
Quickie Express yang tayang tahun 2007 silam dan skenarionya ditulis oleh Joko
Anwar. 

Selain itu film ini juga menyatukan 3 pemeran Pengepungan di Bukit Duri:
Morgan Oey, Endy Arfian, Dewa Dayana. Menandai pula, kerja sama Joko Anwar
dan Bront Palarae di luar Pengabdi Setan. Jaisal Tanjung, yang biasanya berada di
belakang layar sebagai kolaborator tepercaya Joko Anwar untuk mengarahkan tata
gambar, kini juga untuk pertama kalinya bermain di depan layar.
Film ini akan mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan lalu bertikai di dalam
penjara Jakarta yang padat. 

Seolah konflik mereka belum cukup, satu per satu
narapidana mulai tewas. Bukan karena dibunuh oleh musuh, melainkan oleh sesosok
hantu ganas. Mau tak mau, kedua geng harus bekerja sama jika ingin tetap hidup.

“Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya
menggabungkan keduanya dalam satu film,” kata penulis dan sutradara Ghost
in The Cell (Hantu di Penjara) Joko Anwar.

“Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Komedi dan
horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi.

Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain
berhasil mencapainya,” kata produser Tia Hasibuan.
Selain bertabur bintang, Ghost in the Cell juga menampilkan para pemain baru,
termasuk Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang didapat melalui
open casting di media sosial. Ini sekaligus menjadi debut aktingnya di layar lebar.
Sementara itu, Abimana Aryasatya yang kembali ke layar lebar sebagai pemeran
utama setelah terakhir kali membintangi Gundala (2019) membagikan
antusiasmenya di film ini.

“Ini adalah momen yang membahagiakan bagi saya, karena bisa kembali bermain
untuk film yang dibintangi oleh jajaran pemeran bertabur bintang dari lintas
generasi dan negara. Setelah enam tahun, yang ternyata cukup lama juga saya absen
dari layar lebar, sekarang kembali dalam genre yang segar, dan kembali bekerja
sama dengan sutradara paling bersinar dari generasi saat ini, Joko Anwar,” terang
Abimana Aryasatya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Abimana lebih banyak membintangi judul-judul
serial dan film OTT. Kembalinya ke layar lebar melalui Ghost in The Cell (Hantu di
Penjara) akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak penonton film
Indonesia.

Ikuti terus informasi terbaru dan perkembangan film Ghost in The Cell (Hantu di
Penjara) di Instagram @comeandseepictures. Nantikan film Ghost in The Cell
(Hantu di Penjara) saat tayang di bioskop!
Tentang Come And See Pictures
Come and See Pictures adalah production house yang didirikan Joko Anwar dan Tia
Hasibuan pada tahun 2020 yang berkomitmen untuk memproduksi film-film
berkualitas dengan cara bercerita yang unik serta craftsmanship yang tinggi. Film
pertama yang mereka produksi adalah Pengabdi Setan 2: Communion untuk Rapi
Films. Selain Siksa Kubur, Come and See Pictures juga telah merampungkan series
original Netflix berjudul Nightmares and Daydreams yang tayang tahun 2024 lalu,
serta memproduksi film panjang untuk Amazon MGM Studios bertajuk
Pengepungan di Bukit Duri.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.