Kamis, 05 Desember 2024

Hari Pertama Tayang: Sampai Nanti, Hanna! Ajarkan Kita Tentang Keberanian Memulai Kembali Meski Pernah Salah dalam Memilih Jalan Hidup


Jakarta, 5 Desember 2024 – Film drama coming-of-age Sampai Nanti, Hanna! karya Agung
Sentausa resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia hari ini. Film yang dibintangi oleh Febby
Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad ini hadir di 216 layar dengan lebih dari 800++ show di
seluruh Indonesia. Dengan cerita yang menyentuh tentang cinta, luka, dan keberanian untuk
melangkah dari hubungan yang salah, Sampai Nanti, Hanna! membuka pintu bagi penonton
untuk merenungkan perjalanan cinta dan kehidupan mereka.

Cerita tentang Perasaan yang Tak Terucap
Sampai Nanti, Hanna! bukan hanya kisah cinta, tetapi juga tentang unspoken feelings, perasaan
yang terlalu sulit atau menyakitkan untuk diungkapkan. 

Sutradara Agung Sentausa
mengungkapkan, “film ini adalah refleksi dari hal-hal yang sering kita bungkam. Di tahun 90-an,
banyak yang diam karena kondisi sosial-politik. Di rumah, orang sering bungkam karena rasa
inferioritas atau tekanan. Ada juga yang diam karena terlalu banyak berpikir dan berhati-hati.

Film ini mengangkat semua itu dalam perjalanan emosional Hanna dan Gani.”
Hanna (Febby Rastanty), yang terjebak dalam hubungan penuh manipulasi dengan Arya
(Ibrahim Risyad), menjadi simbol keberanian untuk keluar dari situasi yang salah. 

Sementara itu,
Gani (Bio One) merepresentasikan cinta yang tulus namun tak terungkap, memberikan pesan
bahwa cinta sejati terkadang membutuhkan kesabaran dan waktu.

Respon Penonton: Dari Air Mata hingga Refleksi Mendalam
Hari pertama penayangan Sampai Nanti, Hanna! disambut dengan reaksi emosional dari
penonton berbagai kalangan. Salah satu penonton yang mewakili generasi 90-an berkata, “Aku
termasuk anak 90-an yang ngerasain apa yang ada di background film tadi. Ada banyak makna,
nggak hanya di parenting, mental health terus di zaman itu mungkin tidak seperti sekarang yang
banyak media atau channel tempat kita ngungkapin perasaan kita. Jadi kalau dulu-dulu itu
memang ya udah hanya simpan aja gitu, jalanin aja. Jadi baru berapa menit film mulai langsung
nangis.”

Dari perspektif perempuan, seorang penonton yang pernah mengalami hubungan serupa
dengan Hanna memberikan pandangannya. “Menurut aku sebagai seorang yang pernah ada di
verbal abuse relationship juga seperti Hanna, aku bisa memahami sekali bagaimana
struggle-nya dia. Buat dia hubungannya itu adalah ruang aman dia sampai ada suatu kejadian
yang benar-benar gong dan bikin dia akhirnya keluar dari keadaan.”

Sementara itu, seorang penonton laki-laki memuji pendekatan film ini. “Nonton film ini seperti
makan sayuran, nggak ada ledakan-ledakan yang bagaimana, tapi rasanya bisa bertahan sampai
akhir dan itu sangat menyehatkan. Ini contoh film-film yang bisa dinikmati secara perlahan tapi
memuncak seiring berjalannya waktu, yang membahas kesehatan mental di Indonesia, yang
sudah banyak dibahas tapi ini juga semakin melengkapi terutama dalam konteks kekerasan
verbal, keluarga dan asmara serta pertemanan.”

Peluang Kedua yang Selalu Ada
Sampai Nanti, Hanna! adalah pengingat bahwa cinta yang salah bukan akhir dari segalanya. Film
ini mengajarkan bahwa keberanian untuk mengakui kesalahan, keluar dari hubungan yang
menyakitkan, dan percaya pada peluang kedua adalah langkah penting menuju kebahagiaan
sejati.

Dukung kisah Hanna dan Gani dengan menontonnya di bioskop hari ini. Nikmati promo spesial
Beli 1 Gratis 1 yang berlaku pada tanggal 5 dan 6 Desember 2024 untuk semua penayangan di
hari yang sama. Penonton dapat memanfaatkan promo ini melalui aplikasi MTix, CGV App, atau
Cinepolis App. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram resmi di
@sampainantihanna.
Sampai Nanti, Hanna! adalah cermin kehidupan bagi siapa saja yang pernah merasakan luka,
harapan, dan keberanian untuk memulai kembali. Saksikan film ini dan biarkan kisahnya
menyentuh hati Anda.


CATATAN PRODUKSI
Judul : Sampai Nanti, Hanna!
Sutradara : Agung Sentausa
Produser : Dewi Umaya Rachman
Rumah Produksi : Pic[k]lock Films, Azoo Projects, Fortius Films
Tanggal Rilis : 5 Desember 2024 (Bioskop)
Cast : - Juan Bio One (as Gani)
- Febby Rastanty (as Hanna)
- Ibrahim Risyad (as Arya)
- Meriam Bellina (as Ibu Hanna)
- Anjani Dina (as Saras)
TENTANG PICKLOCK FILMS
Pic[k]Lock Films adalah rumah produksi yang didirikan pada 10 Juni 2008 oleh Sabrang Mowo Damar
Panuluh dan Dewi Umaya Rachman, dua sahabat yang berbagi visi untuk menciptakan karya-karya film
dengan latar belakang sosio-politik-kultural yang kuat. Mengambil spesialisasi dalam biopik dan drama
politik, Pic[k]Lock Films tetap mempertahankan elemen hiburan dalam setiap karyanya. Nama Pic[k]Lock
sendiri diambil dari istilah Picture Lock—tahap akhir dalam proses editing—dan frasa Pick a Lock. 

Seperti
locksmith yang piawai dalam “pick a lock”, Pic[k]Lock ingin menjadi wadah yang versatile dalam
menyelesaikan setiap masalah, one way or another.
Sebagai rumah produksi, Pic[k]Lock Films berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman visual yang
mendalam dan menginspirasi. Visi ini diwujudkan melalui berbagai karya film panjang, video klip, iklan
televisi, film dokumenter, program televisi, hingga animasi. Setiap karya yang dihasilkan mencerminkan upaya untuk mengajak penonton bersentuhan langsung dengan tayangan gambar yang kaya akan pesan dan makna, serta menjadi medium komunikasi visual yang kuat.

Beberapa karya terkemuka yang diproduksi oleh Pic[k]Lock Films meliputi film Minggu Pagi di Victoria
Park, Rayya: Cahaya di Atas Cahaya, dan Guru Bangsa Tjokroaminoto, yang semuanya telah tayang di
layar bioskop. Selain itu, Pic[k]Lock juga memproduksi serial dokumenter seperti Maestro dan Gue
Jakarta bekerja sama dengan Usee TV, serta The Quest yang dihasilkan bersama Direktorat Perfilman
Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI dan Madani International Film Festival. Setiap karya yang
dihasilkan merupakan perwujudan dari semangat Pic[k]Lock untuk terus membuka wawasan baru melalui
kekuatan sinema.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.