Jakarta - Perusahaan penyelenggara perjalanan ibadah umrah PT Fadar Dian Karomah Tour and Travel menjalin kerjasama dengan Muassasah Abdul Hamid Sacor, yang dihadiri oleh Putri Wakil Presiden Republik Indonesia DR. Hj. Siti Marifah Ma'ruf Amin, serta Ketua Umum Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) Drs. H. Abdul Khaliq Ahmad, MSc. serta ratusan owner travel penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023).
Direktur Utama PT Fadar Dian Karomah Tour and Travel Hj. Rusti Yanti, SE menjelaskan, kerjasama dengan Muassasah Abdul Hamid Sacor bertujuan untuk memudahkan para penyelenggara perjalanan ibadah umrah dan haji dalam memilih muassasah yang memberikan harga terbaik dan pelayanan terbaik kepada travel-travel yang ada di Indonesia.
"Ini merupakan sebuah jawaban bagi para travel dalam memilih muassasah yang sesuai keinginan, Muassasah Abdul Hamid Sacor sudah berpengalaman dan siap menjalankan hubungin B to B kepada para owner travel di Indonesia," ucap Hj. Rusti Yanti.
Selain itu, Hj. Rusti Yanti menegaskan bahwa Fadar Tour and Travel sebagai representatif atau perwakilan daripada Muassasah Abdul Hamid Sacor telah berkomitmen memberikan harga yang terbaik kepada pihak-pihak travel yang akan melakukan kerjasama dengan Muassasah Abdul Hamid Sacor.
"Fadar Tour dan Travel mempersilahkan kepada siapa saja yang mau melakukan hubungan B to B dengan Muassasah Abdul Hamid Sacor," tegas Hj. Yanti.
Sementara itu, Muassasah Abdul Hamid Sacor menjelaskan bahwa Muassasah Abdul Hamid Sacor sudah menangani jamaah haji dan umrah sejak tahun 2009. Muassasah Abdul Hamid Sacor menyediakan berbagai fasilitas pelayanan, mulai dari visa, bus, hotel, hendling, bimbingan muthowif dan lain sebagainya.
Ahmad, selaku Owner Muassasah Abdul Hamid Sacor menjelaskan, Muassasah Abdul Hamid Sacor saat ini menangani berbagai negara seperti Bangladesh, Pakistan, India, Maroko, Aljazair, Mesir, dan tahun ini masuk ke Indonesia.
"Sebenarnya tahun 2018 mau masuk ke Indonesia dan Malaysia, namun berhubung Covid-19, sekarang baru bisa mulai lagi mengambil pasar Indonesia, tahun ini target 20 ribu jamaah umrah," tegas Ahmad yang diwakili oleh Direktur Marketing Muassasah untuk ASIA Tenggara Raja Bangun Nasution.
Ahmad menegaskan bahwa tahun ini pihaknya tidak mengambil keuntungan dari visa, sebagai awal dari sebuah perkenalan terhadap Muassasah Abdul Hamid Sacor.
"Saya optimis, melalui Fadar Dian Karomah Tour and Travel, Insya Allah tahun depan ada kenaikan signifikan. Target tahun ini 20 ribu jamaah umrah," paparnya.
Sebagai Muassasah, Raja Bangun Nasution menjelaskan bahwa pihaknya juga menyediakan visa umrah dan haji, termasuk visa haji furoda yang sangat diminati pasar Indonesia.
"Kita memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada jamaah, mulai dari visa, bus, tiket, hotel, dan lainnya, termasuk visa haji furoda," sambung Raja.
DR. Hj. Siti Marifah Ma'ruf Amin dalam sambutanya mengapresiasi dan menyambut baik kerjasama yang dilakukan oleh Fadar Dian Karomah Tour and Travel yang bekerjasama dengan Muassasah Abdul Hamid Sacor selaku pihak Muassasah yang ada di Saudi Arabia.
"Pelaksanaan haji dan umrah ini yang harus diperhatikan adalah pelayanan bagi jamaah haji dan umrah yang kita kenal dengan tamu Allah. Tentu saja hal-hal yang berkaitan mulai dari sebelum berangkat dari Indonesia sampai tiba disana dan sekembalinya ke tanah air tentu saja kerjasama dengan pihak Saudi ini sangat penting. Karena sebagai pihak yang menjadi sohibul bait, pelaksanaan ibadah ini tentu apa yang diperlukan jamaah harus terkomunikasi, baik itu makanannya, ibadahnya, dan lainnya karena tujuan haji dan umrah adalah mabrur," ucap Hj. Siti Marifah Ma'ruf Amin.
Ia pun menyebutkan, bahwa pelaksanaan ibadah haji dan umrah tata kelola keuangan dan kerjasamanya juga tidak lepas dari prinsip-prinsip islam yang dikenal dengan syariah.
"Bentuk kerjasama ini tentu feedbacknya adalah untuk membangun ekonomi masyarakat Indonesia," terangnya.
Ketua Umum Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) Drs. H. Abdul Khaliq Ahmad, MSc. Menyebutkan bahwa kerjasama ini merupakan satu peluang yang bagus.
"Saya kira ini satu muassasah yang saya dengar sudah cukup lama. Kebetulan ini ditangani langsung oleh owner generasi kedua," ucapnya.
Menurut H. Khaliq, peluang untuk melaksanakan ibadah umrah saat ini sangat besar sekali di Indonesia, karena terkait dengan panjangnya waitinglist/ antrian melaksanakan ibadah haji yang tercatat lebih dari 40 tahun.
"Saya kira memang peluang untuk orang melaksanakan ibadah umrah besar sekali. Oleh karena itu, peluang ini harus kita manfaatkan sebesar-besarnya kita kelola dengan baik," ucapnya.
Selain itu, H. Khaliq menyebutkan bahwa pasar umrah di Indonesia dalam setiap tahun rata-rata ada satu juta orang yang melaksanakan ibadah umrah.
"Ini merupakan satu kesempatan kita untuk bisa membangun kembali ekonomi nasional di sektor wisata, khususnya wisata religi. Setelah Covid-19, kebangkitan ekonomi kreatif dan ekonomi nasional mulai naik lagi, ini satu upaya untuk menggairahkan kembali bisnis wisata untuk bisa kembali menjadi salah satu yang bisa diandalkan untuk devisa negara. Saya kira ini sebagai peluang yang bisa dimaksimalkan. Karena bisnis ini juga menyerap banyak tenaga kerja," paparnya.
Ia pun menyebut bahwa pertemuan hari ini merupakan satu pertemuan yang baik bagi SAHI, karena SAHI mempunyai program sertifikasi petugas dan pembimbing ibadah haji dan umrah.
"Setiap travel haji dan umrah wajib mempunyai petugas dan pembimbing haji dan umrah yang tersertifikasi. Jadi peluang ini akan kita manfaatkan dan kolaborasi untuk bisa memberikan kepada pimpinan travel yang belum memiliki sertifikat bimbingan haji dan umrah," terangnya.
Ia pun menyebut bahwa, pada tanggal 16-18 Desember 2023, SAHI akan mengadakan sertifikasi petugas dan pembimbing ibadah haji dan umrah yang akan dilaksanakan di Surabaya dan bekerjasama dengan BNSP.
"SAHI ingin mengupayakan bagaimana penyelenggara ibadah haji dan umrah semakin baik dan berkualitas," pungkasnya.