(Bekasi Kota)Polsek Jatiasih dan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota amankan PS alias A Cong (45) pemilik usaha produksi minuman keras (miras) jenis Arak Putih atau Ciu pada hari Jumat, 25 Februari 2022 dari rumah tersangka di jalan Dirgantara Raya Blok A No 3 RT 01 RW 08 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.
"Kita rilis pengungkapan kasus produksi atau pembuatan minuman keras jenis Ciu dimana pengungkapan kasus ini diawali dari informasi dari masyarakat tempatnya di Perum PPD Jalan Dirgantara Raya Blok A Nomor 3 RT 01 RW 08, Kecamatan Jatiasih diduga memproduksi atau home industri membuat minuman keras jenis Ciu, dari informasi tersebut didapat akan ada yang memproduksi minuman keras dilakukan oleh yang bersangkutan tidak memiliki legal yang diatur aturan yang berlaku dari kasus tersebut, " ujar Kapolres Kombes Pol Hengki, S.I.K M.H, Kepada Media
Dari hasil penggeledahan, lanjut Hengki, Kita berhasil mengamankan 1 orang pemilik atau pembuat minuman keras atas nama PS alias A Kong tempat kelahiran Singkawang alamat Jalan Pahlawan, Singkawang Kalimantan Barat tapi dia tinggal di Jatiasih tempat produksinya. Dari tempat tersangka kita amankan barang bukti banyak yang tinggal di TKP yang di beri garis Polisi.
"10 dus sampel Miras berjenis Ciu, 8 Jerigen Berisikan Ciu, gula Pasir, Beras, Ragi, Galon Air, 1 Pax Botol Plastik 600, Ml 1 Pax tutup botol, 3 alat ukur alkohol atau alcoholometer dan 1 mesin pompa air," ungkapnya.
Dia katakan dalam produksinya yang ada memiliki omzet 80 juta hingga 100 juta dimana mulai produksi menurut tersangka mulai September 2021 sekitar 6 bulan dengan harga perbotolnya Rp 10.000 yang dijual di pasaran Rp 20.000.
Terhadap perkara ini tentu akan berdampak dan berbahaya bagi jiwa atau kesehatan kepada masyarakat manakala mengkonsumsi minuman ini.
Terhadap tersangka kita kenakan pasal 204 ayat 1 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara, Sub Pasal 142 Jo Pasal 91 Ayat 1 UU RI no 18 tahun 2012 tentang Pangan ancaman 4 bulan dan Pasal 107 Pasal Jo Pasal 24 ayat 1 UU RI no 7 tahun 2014 tentang Perdagangan ancaman 4 Tahun.

