JAKARTA – Mantan Ketua Umum Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Moh Jumri mendukung dan memberikan apresiasi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jendral (Komjen) Suyudi Ario Seto dalam memberantas narkotika. Menurut Jumri, langkah dan komintmen yang tepat dilakukan Komjen Suyudi dengan melumpuhkan 11 Jaringan narkotika di Indonesia.
"Saya aperiasi komitmen Komjen Suyudi Ario Seto bersama timnya dalam menangkap para sindikat peredaran 11 jariangan narkoba sangat kuat dan sungguh-sungguh," kata Mantan Ketua Umum (BPAN) Moh Jumri kepada awak media di Jakarta, Minggu (14/9/2025)
Lebih lanjut, Moh Jumri menjelaskan bahwa langkah terukur yang dilakukan oleh Komjen Suyudi dalam penyelesaian masalah peredaran narkoba di Indonesia dengan fokus utama menangkap bandar-bandar jaringan-jaringan narkoba besar. Semoga, langkah tepat ini bisa terus dilakukan dengan memberantas bandar-bandarnya sampai akar-akarnya.
"Penindakan terhadap para bandar dan jaringan besar harus dilakukan secara serius dan terus menerus dengan menggunakan roadmap yang jelas tidak bersifat temporer," kata Moh Jumri yang juga pernah aktif di isu perburuhan.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Suyudi Ario Seto menunjukan taringnya dalam pemberantasan narkotika di Indonesia. Belum genap satu bulan memimpin BNN, Komjen Suyudi berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika yang beroperasi di berbagai daerah Indonesia.
"Kami membuktikan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar slogan. Dengan dukungan Deputi Pemberantasan, BNNP di seluruh Indonesia, dan partisipasi masyarakat, kami berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika yang beroperasi di berbagai daerah strategis, termasuk jaringan internasional yang masuk melalui jalur laut dan udara," katanya, Sabtu (13/9/2025).
Jenderal bintang tiga itu menyatakan, dari operasi tersebut, lebih dari 500 kilogram narkotika berbagai jenis berhasil disita oleh BNN RI. Menurut Suyudi, angka ini bukan hanya sekadar barang bukti, melainkan cermin dari besarnya ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia dari peredaran narkotika.
"Berdasarkan estimasi, tindakan ini telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa anak bangsa dari bahaya narkoba, sekaligus mencegah kerugian ekonomi negara senilai Rp 130 miliar," tegasnya.
Suyudi menegaskan bahwa BNN tidak hanya bergerak pada aspek represif, tapi juga memperkuat program rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Tujuan dari rehabilitasi ini agar penyalahguna narkoba bisa dipulihkan dan dikembalikan menjadi bagian produktif dari masyarakat.
"Selain itu, program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) terus kami dorong sebagai benteng pencegahan di tingkat akar rumput, dengan melibatkan pemerintah daerah, aparat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda," jelasnya.
Suyudi menambahkan, strategi BNN sangat jelas dan tegas dalam pemberantasan sindikat narkotika dan bersikap humanis kepada para korban, dan transparan kepada publik. Ia ingin masyarakat tahu bahwa setiap langkah yang diambil BNN didasarkan pada data, riset, dan analisis intelijen yang terukur, sehingga operasi menjadi efektif dan tepat sasaran.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung upaya ini. Perang melawan narkoba adalah perjuangan kolektif. Tidak ada satu pun institusi yang bisa melakukannya sendirian. Mari kita jaga keluarga, sahabat, dan lingkungan agar terbebas dari narkoba demi Indonesia Bersinar (bersih narkoba)," imbuhnya.