Minggu, 05 Juni 2022

H.Syamsul Umar Petani Pupuk Porang: Penurunan Harga di Masa Endemik 2022




(Makassar) Memasuki tahun 2022 petani porang di seluruh Indonesia mengalami penurunan harga pada umbi produksi porang,hal ini di picu oleh penerapan GACC (General Administrasion Of Custom Of The People Republic Of China) dalam poin GACC tersebut pabrik serpihan porang ( Chips) harus mengikuti standar protokol di antaranya packing house dan GAP good agricultural practises.


Para petani porang dari sabang sampai merauke pada bulan Maret 2022 sudah memasuki masa panen namun masih terkendala dari belum menerimanya pabrik porang pada umbi produksi petani.

Ada sebagian yang membuka tetapi masih membeli dengan harga spekulasi (Murah).Hal ini di sampaikan oleh salah satu perwakilan petani porang di Sulawesi selatan H.Syamsul Umar
dalam wawancaranya menyampaikan ,"kami tahu kondisi pabrik serpihan dan powder porang mengalami kendala pada izin ekspor tetapi ada oknum-oknum pabrik yang menerima pembelian yang relatif lebih murah dengan harga spekulasi.

"Dan ini yang akan menjadi kecurigaan di duga oleh oknum pabrik ini melakukan spekulasi karena buyer dari tiongkok saja. Belum ada kok pabrik sudah buka dengan harga murah”.

Dalam zoom dengan KBRI Tiongkok etalase perdagangan Indoneisa-Tiongkok harga porang masih di angka $2.75-$4/kg dalam kurs rupiah saat ini Rp 40.000-Rp 58.000 per kg nya.

“Perlu harus disampaikan kepada Kementerian Perdagangandag, bahwa pabrik porang,assosiasi porang dan perwakilan petani dalam menentukan harga agar bisa berjalan adil”.

Demikian H.Syamsul Umar selaku petani pupuk porang," porang memiliki turunan yang sangat bagus di antara untuk industri makanan,farmasi,dan kosmetik."

Saat ini beberapa perusahaan yang sdh mengolah porang menjadi produk siap saji PT Ambico  di antara hasil olahannya itu  shirataki,beras porang dan lain-lain.
Saat ini pangsa pasarnya masih 80% di ekspor ke China dan Jepang.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.